Laporan Magang PT. Great Giant Foods


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.      Tanaman Nanas
Nanas merupakan tanaman buah dengan nama ilmiah Ananas comosus (L.) Merr. Nanas dapat tumbuh baik di daerah tropis dan sub tropis. Tanaman nanas berasal dari negara Brazilia (Amerika Selatan). Pada tahun 1519, seorang penjelajah yang berkebangsaan Portugis bernama Ferdinand Magellan menemukan tanaman nanas di Brazilia. Selanjutnya pada tahun 1555 tanaman nanas telah diekspor ke Inggris dan menyebar cepat ke India, kawasan Asia serta Hindia Barat. Pada tahun 1599 tanaman nanas dibawa masuk ke Indonesia tepatnya di pulau Jawa dan Sumatra oleh bangsa Spanyol dan Portugal. Pada saat itu tanaman nanas hanya ditanam di areal pekarangan rumah (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).
Klasifikasi tanaman nanas (USDA, 2013) adalah sebagai berikut:
Kingdom             : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Subkingdom        : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Superdivisi         : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Divisi                 : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas                  : Liliopsida (Monokotil)
Subkelas             : Zingiberidae
Ordo                   : Bromeliales
Famili                 : Bromeliaceae
Genus                  : Ananas
Species               : Ananas comosus (L.) Merr.
Sebagai salah satu negara penghasil nanas terbesar ketiga di dunia, Indonesia mengalami peningkatan hasil panen dari tahun ke tahun. Seiring dengan berkembangnya luas perkebunan nanas, produksi nanas di Indonesia selama tahun 2000 sampai tahun 2011 mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan 16,08% per tahun. Pada tahun 2000 produksi nanas Indonesia hanya sebesar 399.299 ton tetapi kemudian meningkat sebesar 9,54% di tahun 2011 menjadi 1.540.626 ton. Produksi nanas Indonesia di tahun 2011 didominasi oleh nanas dari luar Jawa dengan produksi mencapai 1.091.784 atau 70,87% dari produksi nanas Indonesia, diikuti oleh nanas Jawa dengan produksi 448.842 ton (29,13%) (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2013).

B.      Morfologi Tanaman Nanas
Tanaman nanas berbentuk semak dan memiliki siklus hidup tahunan. Susunan morfologinya terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah (syncarp). Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010), nanas merupakan tanaman herba tahunan dengan tinggi mencapai 50–150 cm. Tanaman ini memiliki tunas merayap pada bagian pangkalnya. Daun nanas berkumpul dalam roset akar dan melebar membentuk pelepah. Bentuk daun memanjang dengan bagian ujungnya meruncing, kaku, tebal, pada bagian tepinya terdapat duri, berwarna hijau atau hijau kemerahan, panjang daunnya 80–120 cm dan lebarnya 2–6 cm. Secara alami, tanaman nanas berbunga pada umur 15-22 bulan tergantung pada asal bibit.
Bagian tanaman nenas meliputi akar, batang, daun, tangkai buah, buah, mahkota dan anakan (tunas tangkai buah (slip), tunas yang muncul di ketiak daun (shoots), tunas yang muncul dari batang di bawah permukaan tanah (suckers). Bagian tanaman nenas yang dapat dimanfaatkan untuk perbanyakan yaitu mahkota, sucker dan slips. Menurut D’eckenbrugge dan Leal 2003 cit Tambunan 2012 melaporkan bahwa bibit nenas yang berasal dari sucker memiliki umur panen 18-20 bulan, mahkota (crown) 22-24 bulan, dan slip 20 bulan. (Ardisela, 2010) menambahkan bahwa bibit dari crown hasilnya atau umurnya lebih lama, tapi pertumbuhannya merata, tanaman dari slip tanaman berdaun banyak tapi kematangan tidak merata, dari sucker tanaman berdaun banyak dan kematangan tidak merata, tapi sukar sekali dalam penanamannya.
Adapun morfologi dari tanaman nenas, antara lain:
1.       Akar
Nanas memiliki akar serabut dengan sebaran ke arah vertikal dan horizontal. Perakaran dangkal dan terbatas walaupun ditanam pada media yang paling baik. Kedalaman akar nenas tidak akan lebih dari 50 cm. Berdasarkan pertumbuhannya, akar nenas dibedakan menjadi akar primer dan sekunder. Akar primer hanya dapat ditemukan pada kecambah biji, dan setelah itu digantikan oleh akar adventif yang muncul dari pangkal batang dan berjumlah banyak. Pada pertumbuhan selanjutnya, akar-akar tersebut akan bercabang membentuk akar sekunder untuk memperluas bidang penyerapan dan membentuk sistem perakaran yang kuat (Samson 1980 cit Irfandi 2005)

2.       Batang
Batang tanaman nenas dapat dilihat apabila daun-daun dihilangkan. Hal ini disebabkan batang nenas sangat pendek yaitu 20-25 cm dengan diameter bawah 2 sampai 3,5 cm, sedangkan diameter bagian tengah 5,5 sampai 6,5 cm dan mengecil pada bagian puncak. 2.0-3.5 cm. Batang tanaman nenas beruas-ruas dengan panjang masing-masing ruas bervariasi antara 1 sampai 10 cm. Batang berfungsi sebagai tempat melekat akar, daun, bunga, tunas, dan buah, sehingga secara visual batang tersebut tidak nampak karena di sekelilingnya tertutup oleh daun. Tangkai bunga atau buah merupakan perpanjangan batang (Collins 1968 cit Oktaviani 2009).
3.       Daun
Daun berbentuk memanjang dan sempit, panjang daun dapat mencapai
130-150 cm, dengan daun tua lebih pendek dari daun muda yang ada diatasnya. Pertumbuhan daun nenas biasanya satu dalam seminggu. Pada mulanya pertumbuhannya lambat, kemudian cepat. Pada fase vegetatif pertumbuhan panjang daun terus meningkat sampai panjang maksimum sejalan dengan bertambahnya umur tanaman. Tanaman nenas yang mempunyai pertumbuhan dan perkembangan normal akan mempunyai daun sempurna lebih dari 35 helai pada sekitar umur 12 bulan setelah tanam (Samson1980 cit Irfandi 2005).
Berdasarkan bentuk dan umur, daun nenas dibedakan menjadi daun C yaitu daun yang paling tua, daun D biasanya paling panjang dan daun E yaitu daun yang masih muda. Panjang daun dapat mencapai 1.6 m dan lebar 7 cm. Jumlah daun tiap batang tanaman sangat bervariasi antara 40 - 80 helai yang tata letaknya seperti spiral, yaitu mengelilingi batang mulai dari bawah sampai ke atas arah kanan dan kiri. Daun nenas berbentuk pedang, agak kaku, berserat, beralur dan tidak mempunyai tulang daun utama. Daunnya ada yang tumbuh duri tajam dan ada yang tidak berduri. Ada juga yang durinya hanya terdapat di ujung daun (Collins 1968 cit Surtiningsih 2008).

4.       Bunga
Bunga tanaman nenas bersifat majemuk terdiri dari 50-200 kuntum bunga tunggal atau lebih. Letak bunga duduk tegak lurus pada tangkai buah kemudian berkembang menjadi buah mejemuk. Bunga nenas bersifat hermaprodit, mempunyai tiga kelopak, tiga mahkota, enam benang sari dan sebuah putik dengan kepala putik bercabang tiga. Penyerbukan tanaman nenas bersifat self incompatible atau cross pollinated dengan perantara burung dan lebah. Bunga akan membuka setiap hari dan jumlahnya sekitar antara 5–10 kuntum, pertumbuhan bunga dimulai dari bagian dasar menuju bagian atas dan memakan waktu antara 10 – 20 hari. Waktu dari tanam sampai berbentuk bunga sekitar 6–16 bulan (Ashari 1995 cit Atikaduri 2003).
Polen nenas tidak berfungsi jika terjadi penyerbukan sendiri. Sifat self incompatible pada nenas dapat terjadi karena adanya lokus tunggal S dengan multiple alel, sehingga tanaman nenas akan steril apabila menyerbuk sendiri, tetapi biji akan terbentuk jika terjadi penyerbukan silang Biji yang terbentuk setelah penyerbukan silang berwarna coklat, panjang 5 mm, lebar 1-2 mm, mengandung endosperm keras dan embrio kecil. Tanaman nenas tidak bersifat musiman, tetapi dapat berbunga setiap saat (Collins 1968 cit Rosmaina 2007).

5.       Buah
Buah nenas merupakan buah majemuk yang terbentuk dari gabungan 100 sampai 200 bunga, berbentuk silinder, dengan panjang buah sekitar 20.5 cm dengan diameter 14.5 cm dan beratnya sekitar 2.2 kg (Collins 1960 cit Rosmaina 2007). Kulit buah keras dan kasar, saat menjelang panen, warna hijau buah mulai memudar. Riana 2012, menyatakan bahwa diameter dan berat buah nenas semakin bertambah sejalan dengan pertambahan umurnya, sebaliknya untuk tekstur buah nenas, semakin tua umur buah maka teksturnya akan semakin lunak. Buah dapat dipanen sekitar 5 - 6 bulan setelahberbunga, dibagian atas terdapat mahkota yang dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman. buah nenas berbentuk silinder dihiasi oleh suatu roset daun-daun yang pendek, tersusun spiral, yang disebut mahkota. Ujung buah biasanya tumbuh tunas mahkota tunggal, tetapi ada pula tunas yang tumbuh lebih dari satu yang biasa disebut multiple crown (mahkota ganda). Selain tunas mahkota juga terbentuk tunas batang (slips) yaitu tunas yang tumbuh pada batang dibawah buah dan tunas ketiak daun (suckers)
yang kedua-duanya dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan (Sari, 2002).

C.      Bibit Tanaman Nanas
Nanas merupakan tanaman buah yang berupa semak, nanas memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas yang ditanami oleh PT. Great Giant Foods adalah varietas smooth cayenne. Buah nanas yang dihasilkan dari jenis ini tergolong besar dengan ciri-ciri buah dan daun yang tidak berduri, bentuk buah lebih selindris, daging buah berwarna kuning, banyak mengandung air, beraroma khas, daging buahnya lunak, dan rasa buahnya manis asam. Tanaman nanas merupakan tanaman kempras, yaitu tanaman yang masih bisa dibudidayakan setelah dilakukan pemanenan. Buah nanas hasil panen pertama disebut plant crop ( PC ). Buah nanas hasil panen kedua disebut Ratoon Crop ( RC ). Dahulu tanaman nanas pada PT.GGF bisa dibudidayakan hingga tiga kali panen, namun sekarang hanya sampai dua kali saja. Buah nanas yang dihasilkan pada panen ketiga ukurannya terlalu kecil sehingga tidak memenuhi standar (Tim Budidaya Nanas PT. GGF, 2008).
Pembibitan merupakan perbanyakan tanaman untuk kegiatan budidaya tanaman selanjutnya. Pembibitan dilakukan agar tanaman yang dibudidayakan tetap berkelanjutan. Proses pembibitan di PT.GGF  memiliki beberapa tahapan, mulai dari pengambilan bibit di lahan hingga pendistribusian bibit yang siap tanam ke lahan. Bibit yang digunakan PT.GGF berasal dari 3 jenis yaitu, Crown , Sucker, dan Nursery.
1.       Bibit Jenis Crown (Mahkota Buah)
Bibit crown berasal dari mahkota buah nanas yang diambil saat pemanenan buah nanas. Bibit crown dapat diperoleh dari lokasi panen Plant Crop (PC) dan Ratoon Crop (RC). Setelah proses pemanenan buah selesai, bibit disusun di pinggir jalan plot agar memudahkan saat pengambilan bibit. Bibir crown ini dikelompokkan berdasarkan dari panjang daunnya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan penggaris yang ditempelkan dari ujung daun hingga pangkal crown .
Tabel 2.1. Pengelompokan Bibit Jenis Crown
Kelas
Panjang Daun Nanas (cm)
Berat Bibit (g)
Besar
34-38
351-525
Sedang
19-33
200-350
Kecil
12-18
100-199
Super Kecil
<12
50-99

2.       Bibit Jenis Sucker (Tunas Batang)
Bibit jenis ini berasal dari tunas batang tanaman nanas yang telah dipanen. Bibit sucker diperoleh dengan pemangkasan daun induk untuk merangsang pertumbuhan tunas batang. Waktu yang dibutuhkan untuk tunas batang tumbuh adalah sekitar enam bulan sejak dilakukan pemangkasan. Pada proses pertumbuhan tunas juga dilakukan penyemprotan pestisida untuk menjaga bibit dalam kondisi baik.
Pengelompokan bibit sucker ini berdasarkan pada diameter bonggol tunas yang telah dipetik. Pengukuran diameter menggunakan mistar.
Tabel 2.2. Pengelompokan Bibit Jenis Sucker
Kelas
Diameter Bonggol (cm)
Berat Bibit (g)
Besar
4,3-5,0
351-525
Sedang
3,5-4,2
200-350
Kecil
2,5-3,4
100-199
Super Kecil
<2,5
<100

3.       Bibit Jenis Nursery (Batang Tanaman Nanas)
Bibit Nursery merupakan bibit hasil pertumbuhan dari pencacahan batang tanaman nanas yang telah disemai. Cara membudidayakan bibit ini adalah dengan mengambil batang tanaman nanas sepanjang 15 cm, lalu dicacah menjadi 4-5 bagian potongan besar (macro section), atau dipotong menjadi 8 bagian yang kecil (micro section). Pada masing-masing potongan batang tanaman, terdapat satu mata tunas yang akan tumbuh menjadi bibit jenis Nursery.
Lahan penyemaian bibit nursery memiliki lebar bedengan 1 m dan panjang yang tidak dibatasi. Jarak tanam antar bibit adalah 10 cm, setelah bibit mempunyai tinggi 30 cm, bibit akan dipindahkan dan ditanam di lahan. Jika dalam waktu tiga bulan bibit tidak bisa mencapai tinggi 30 cm, maka bibit akan dicabut dan diganti dengan bibit nursery yang baru. Selama disemai, bibir dipelihara dengan cara diberi pupuk, fungisida, insektisida, herbisida, dan pengaturan irigasi dan darainasenya.
Setelah dilakukan pemetikan, bibit dicelupkan ke larutan insektisida dan fungisida selama beberapa detik. Proses ini disebut dengan dipping, proses dipping bertujuan untuk menjaga bibit agar tidak terinfeksi penyakit dan menjaga bibit pada masa perkembangan awal setelah ditanam. Fungisida yang dipakai dalam larutan dipping adalah  dan insektisida adalah propoksur, sipermetrin, propiconalzol, postil alumunium serta perekat yang digunakan adalah indostick. Jarak waktu antara pemetikan dan pemanenan bibit tidak boleh lebih dari 24 jam untuk menjaga kulitas bibit. Jarak yang terlalu lama akan menyebabkan penurunan pertumbuhan tanaman dan akhirnya akan berpengaruh pada hasil panen.

D.      Syarat Tumbuh Tanaman Nanas
Menurut Abadi & Handayani (2007) nanas merupakan tanaman yang mudah untuk dibudidayakan dan dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi. Tanaman nanas menghendaki tanah dengan aerasi tinggi, serta mengandung humus karena nanas memiliki perakaran yang sedikit, dangkal, dan peka terhadap penggenangan. Tekstur tanah setengah berat atau liat denga pH berkisar antara 4,5-5,5. Nanas cukup toleran dengan pH rendah (tanah masam), sehingga pada kondisi tersebut masih mampu tumbuh subur dan berbuah baik. Nanas dapat tumbuh pada daerah dengan curah hujan 1000 - 3000 mm/tahun dan akan tumbuh baik di daerah dengan curah hujan sekitar 1000-1500 mm/tahun, dengan banyak bulan basah. Kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan nanas adalah antara 29-32°C. Tanaman nanas yang tumbuh pada suhu yang lebih rendah memiliki daun yang lebih kecil, berwarna hijau pucat, dan laju pertumbuhan menjadi lambat. Daerah yang sesuai untuk tanaman nanas berada pada ketinggian 800–1200 m dpl. Sedangkan untuk pertumbuhan optimum yaitu pada daerah dengan ketinggian 10-700 m dpl (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).


Komentar

  1. Dear : Custumer Import & Domestik
    Kami dari PT TWIN Logistics mengajukan penawaran kerjasama dalam bidang pengurusan barang Import RESMI & BORONGAN.

    Services Kami,
    Customs Clearance Import sistem Resmi maupun Borongan
    Penanganan secara Door to Door ASIA & EROPA Sea & Air Service
    Penyediaan Legalitas Under-Name (Penyewaan Bendera Perusahaan)
    Pengiriman Domestik antar pulau seluruh Indonesia laut dan Udara atau Darat.

    Keterangan tambahan :
    1. Nomor Induk Berusaha ( NIB )
    2. IT ( Mainan, Elektronic, Garmen, Sepatu dan Peralatan kaki lainnya )
    3. SPI-PI Besi Baja,
    4. SPI-PI Produk Kehutanan,
    5. SPI-PI Barang Bekas,
    6. SPI-PI Tekstil & Izin TPT
    7. Produk-produk Lartas SNI

    Berikut Attecment terlampir.

    Terima kasih atas kepercayaan kepada kami, semoga kerjasamanya berjalan dengan lancar.
    Jika ada yang ingin dipertanyakan, silahkan hubungi kami di Nomor Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Whatssapp : 0819-0806-0678 E-Mail : andijm.twinlogistics@yahoo.com

    Best Regards,

    Mr. Andi JM
    Hp Whatssapp : 0819-0806-0678 / 0813-8186-4189
    = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = == = = = =
    PT TUNGGAL WAHANA INDAH NUSANTARA
    Jl. Raya Utan Kayu No.105 B Jakarta Timur 13120 Indonesia
    Phone : +62 21 8498-6182, 8591-7811 Fax : +62 21 8591-7812
    Email : pt.twinlogistics@yahoo.com, andijm@twin.co.id
    Web : www.twinlogistics.co.id, www.twin.co.id

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Magang PT. Great Giant Foods

Laporan Magang PT. Great Giant Foods